GOOD LIFE IS THE ONLY WAY TO A GOOD GOD

My photo
Wanita biasa tapi penyuka hujan dengan sangat teramat gila.. Penyuka tulisan apapun, terlebih bait-bait sedih yang membisikkan kerinduan. Pecinta pada pandangan pertama pada lirik-lirik lagu, Melankolis, perasa, kasar, mengingat segala sesuatu dari yang dirasakan, bukan dilihat atau dengar. Jatuh Cinta dengan sederhana kepada pemberi sentuhan, bukan dengan pemilik mata tajam. yah, finally siapa aja yang baca blog ini, welcome to my GOOD life :)

Thursday, December 6, 2012

Nice TRIP To Wilayah IV, Pulau Burung :)

Rencana ini bermula saat saya yang biasa ditinggal sendirian di Mess di libur lebaran tahun lalu.
Kayaknya liburan kali ini harus bener2 mangkat nih..
akhirnya terputuskan lah (eh, terputuskan?) sebuah ide untuk berangkat ke kampung, yang disini namanya Kampung PL di Wilayah IV.

Biar saya jelaskan sedikit mengenai tempat tinggal saya sekarang.
tempat tinggal yang sangat jauh dari peradaban (menurut saya), yang gorilla dan dinosaurus nya masih ngesot di depan rumah..
(gak lah yaa..)
tapi kalo biawak, seriusan, saya juga kaget waktu sampai disini.
anak-anaknya aja beneran masih leluasa
berlompatan dgn riang gembira..


but eniwei, saya sekarang tinggal di suatu daerah,
yang namanya Desa Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung, di Kabupaten Indragiri HIlir, Riau, atau lebih tepatnya pedalaman Riau (look at below map)

Tempat ini bisa dicapai sekitar kurang lebih 3 jam dari Pulau Batam dengan boat (Biasanya ada Marina Boat, dll) dengan ongkos sekitar 120 - 150 ribu (bisa naik kalau pas ada liburan nasional).
atau bisa juga ambil jalan darat dari Pekanbaru, lanjut naik travel selama kurang lebih 8 jam ke Kota Tembilahan, dan tetap harus naik Boat juga sekitar kurang lebih 5 jam.
Dan akhirnya, dijamin akan sampai di kampung saya ini dengan selamat.

Jangan heran dengan keadaannya..
Tempat ini memang tak seindah namanya..
cuma rasa asinnya yang menyamakan air laut disini dengan ditempat lain.
warnanya jauh dari indah.
mungkin tercemar limbah pabrik atau memang karena pada dasarnya daerah disini bertanah gambut dan lumpurnya dimana-mana.
jadi bisa disimpulkan, kita tidak akan pernah menemukan pantai di daerah ini.

Dan satu hal lagi yang paling penting,
di daerah ini, siapa pun gak akan pernah menemukan jejak roda mobil..
karena emang gak ada jalannya disini..
bisa dibayangkan kalau suatu waktu saya main ke kota dan saya lihat mobil, setelah 2 tahun gak menemukan hal yang sama disini
:')

Nah, jadi disinilah saya menghabiskan hampir 2 tahun masa hidup saya bersenang-senang dan mencari nikmat Tuhan.
hehehe
tapi walaupun begitu, tempat ini gak sebegitu parahnya juga..
karena saya suka laut sebenarnya..
dan kebetulan, jendela kamar saya menghadap ke laut walaupun memang sedikit agak jauh..
ya paling tidak, tetap merasakan aura 'kelautannya' dan beruntungnya saya gak pernah melihat jelas warna airnya kalau dari jauh.
hehehehe

ok, back to my trip..
jadi waktu itu hari Jumat tanggal 17 Agustus 2012.
Jam 10  pagi  saya dan 2 orang teman saya (kak Eliza dan Kak Tari) berangkat dari daerah tempat kami tinggal (Called : KM 00)
setelah lebih dari 5 jam menunggu (lumayan berjamur dan berlumut) akhirnya kendaraan yang mau kami tumpangi dateng juga..
disini namanya pompong..

let me share the pict...

Jadi pompong itu semacam perahu yang sedikit besar dan menggunakan mesin. Biasanya digunakan untuk mengangkut Buah kelapa dan nanas dari daerah perkebunan ke daerah industri di tempat ini.
Dan menumpang di pompong ini membuat hati saya tenang dan tidak khawatir.
tau kenapa?
karena gratis.. hehehehe




Jadi setelah perjalanan sekitar 1 jam melewati perkebunan kelapa, akhirnya nyampe juga di daerah yang satu lagi, namanya KM 09.
sesuai dengan namanya, daerah ini sekitar 9km dari daerah tempat kami tinggal dan sepanjang perjalanan hanya ada tanah gambut yang becek kalo hujan dan berdebu kalau kemarau, ditambah lagi jembatan yg sudah hampir semuanya gak layak pakai lagi.
silap-silap malah nyebur di kanal.
jadi menumpang pompong lebih cepat dibandingkan naik motor apalagi ngesot (bisa 3 hari 3 malam di perjalanan)
sudah bisa dibayangkan ya perjalanannya.
karena disini gak ada kendaraan umum, kayak angkot apalagi delman. :)

menghabiskan waktu 2 hari di KM 09 dan hari Minggu, 19 Ags 2012, akhirnya kami berangkat juga ke Kampung PL, Wilayah IV yang saya maksud.
kami berangkat hampir jam 5 sore dari KM 09.
suasana hujan dan yahh.. bisa dibayangkan sendiri suasananya..
harus jalan lewat hutan dengan kondisi jalan becek dan GAK ADA SINYAL!
HUH!

berangkat bertujuh (Saya, Kak tari, Kak Lusi, Bg Afdunant, Bg Tommy, Bg Joshua, Bg Junris) dan motor yang kami pakai cuma ada 3.
jadi saya, kak Tari dan Bg Junris bertiga, dan yang lain berdua-dua.
Perjalanannya asik tapi ngeri-ngeri sedaplah kalau kami bilang.

soalnya suasana waktu itu hujan deras, dan kami harus naik motor bertiga.
tapi untungnya, Bg Junris yang bawa kami, emang TOP MARKOTOP DAHH..
hahahaha..
walaupun jalannya licin dan penuh dengan kelapa bertaburan (Kayak ranjau darat), tapi bg Junris bisa melewatinya dengan sengat gampang.. :D
sepanjang perjalanan yang dilewati hanya ribuan pohon kelapa tak bertuan (ciiieee..) dan kanal yang airnya warnanya merah serta dipenuhi eceng gondok (sepertinya malah gak ada kehidupan disana).
dan beberapa kali kami ketemu jembatan yang bikin kami harus turun dari motor dan naik lagi setelah lewat jembatan itu.

waktu menunjukkan hampir jam 6pm dan sssreeeetttt..
motornya mati, kami kehabisan bensin, dan GAK ADA SINYAL!!
Sempurna!!
untungnya Bg Dunan dan Bg Tommy masih ada di belakang kami.
akhirnya tawar menawar harga pun jadilah..
setelah transaksi bensin berdarah itu terjadi, kami lanjutkan perjalanan.

setelah beberapa kali berhenti di perjalanan untuk istirahat, akhirnya kami tiba juga di daerah yang namanya kampung PL, Wilayah IV itu, hampir jam setengah 8 malem.
senang rasanya saat disambut hangat dengan teman-teman dan keluarga disana.
setelah mandi dan bersih-bersih, kami pun langsung disuguhi makan malam.
nikmat saat terasa lapar, apalagi ditambah perjalanan yang menguras tenaga.
setelah berbincang sekian jam, sebagian kami mengambil perkakas dapur.
karena yang selanjutnya kami lakukan malam itu adalah bakar-bakar.
kebetulan sehari sebelumnya teman-teman disana sudah memancing ikan dan hasilnya itu yang akan kami bakar malam itu.
huaaahhh...
ditemani lampu minyak yang redup, kami menyantap ikan-ikan yg menggiurkan itu..
(karena memang listrik di tempat ini nyala nya hanya dari jam 6 sore sampai jam 10 malem, dan masih menggunakan tenaga genset)
kemudian letih beberapa jam itu pun terhapuskan dengan ikan bakar hasil karya saya dan teman-teman.
setelah selesai makan kami dan teman-teman istirahat dengan tenang.. eh, senang karena perut kenyang.

Senin, 20 Agustus 2012
Kami bangun  jam  5.30  pagi , abis renungan pagi singkat, kami langsung mulai aktifitas liburan kami.
ada yg masak sarapan, ada yang muter-muter nyari seonggok sinyal, ada yg duduk main gitar, ada yang lagi syuting buaya putih di tepi kanal (ini saya)..
karena pose nya merenung-renung gitu di pinggir kanal
hehehe

nah, abis sarapan kami jalan-jalan di sekitar perumahan penduduk disitu.
ada sekitar 20-an kopel (tempat tinggal) disana yang dihuni dari beberapa keluarga.
jadi bisa dipastiin semua orang kenal satu dengan yang lain.
karena abis keliling, kami baru dengar cerita, karena susahnya akses keluar masuk dari tempat ini, dari hanya sekitar 20-an keluarga,  sudah ada 3 atau 4 kasus perselingkuhan disini.
haduh!
kacau!
tapi jelas terlihat sih dari pola hidup disini.
mereka bangun subuh untuk memasak, memandikan anak, mengantarkan anak ke sekolah, kemudian berangkat  kerja, dan balik lagi ke rumah sebelum maghrib dengan keadaan capek, mandi, berberes, kemudian tidur jam 9 karena memang gak memungkinkan melakukan pekerjaan dalam gelap.
kemudian besoknya kayak gitu lagi, besoknya lagi juga, dan besoknya lagi juga..
kayaknya kehidupannya emang disengaja dibentuk kayak gitu.
jadi untuk ninggalin itu semua pun mereka seketika diselimuti bermacam-macam ketidakpercayadirian dan akhirnya mereka enggan beranjak dari tempat itu.
jadi sebenarnya gak ada yang bisa disalahkan dengan keadaan mereka itu.
termasuk mereka yang melakukan dosanya.
hehehe

saya jadi merasa sangat beruntung karena di kehidupan yg sekarang saya tidak sempat terlahir di daerah ini.
saya merasa beruntung dan sangat beruntung dengan pendidikan yang sempat saya rasakan.
ok, back to our trip.
Abis muter-muter sekian jam, kami balik lagi ke tempat yang namanya koppel itu.
karena siang bolong gak ada kerjaan, kami duduk di tepi kanal.
memandang aliran air dan bebek-bebek yang berenang kesana kemari.
ahaaaaa..
kita berenaaaang..
:)

karena selama disini saya baru sekali bisa berenang puas, dan itu juga harus pergi ke daerah lain dengan ongkos yang lebih mahal dari pada htm kolam renangnya.
:')
akhirnya dengan bermodalkan kain sarung (dan saya baru ngerti make nya dengan sempurna), kami nyebur rame-rame.
uhuuuyy..
menarik sekali berenang di siang bolong..
ubun-ubun memang kerasa agak panas, tapi dari ujung kaki sampe leher rasanya ademm..
:)

sesaat gak keinget ama benda-benda dan makhluk-makhluk penghuni air itu.
soalnya airnya kan dalem dan warnanya merah.
jadi gak bisa keliatan di dalem itu ada apa aja.
tapi kami tetap santaaayyyy berenang disana.
maklum, melepaskan nafsu..
:D

setelah hampir 2 jam timbul tenggelam di kubangan itu, kami naik akhirnya.
berpakaian dan beres-beres, kemudian makan siang dan istirahat sebentar.

sorenya kami pergi lagi, ngunjungin saudara-saudara yang ada di daerah itu.
walaupun dibilang dekat, tapi tetap saja memakan perjalanan lebih dari 15 menit naik motor dengan jalan yg gitu-gitu.
Nyampe disana, kami ibadah singkat dan balik lagi ke koppel.

hari sudah hampir gelap dan tanah basah, becek, karena baru saja hujan deras.
jam 8 malem, kami bakar-bakar lagi..
:)
tapi yg sekarang ayam tetangga jadi korban.
heheheh
setelah makan, kami ambil posisi uenak dengerin si abang junris cerita.
macam-macam ceritanya. mulai dari joke ringan, sampe semua pengalaman-pengalamannya selama hidup di hutan ini, yang lucu sampe yg horor, lengkap selengkap-lengkapnya, plus deklamasinya. :p
gak terasa kehangatan itu hampir berakhir.
Udah hampir jam 4  pagi, kami harus tidur.

Selasa, 21 Agustus 2012
hari ini kami udah ngerencanain mau pulang.
Abis ngelewatin rutinitas pagi yang asik, kami langsung siap-siap berangkat ke satu wilayah lagi, namanya Kampung 800.
denger-denger di daerah ini ada lahan yang terhampar luas, sesuai namanya sekitar 800Ha dan lagi gak ditanemin apa-apa.
jadi kata mereka, kalo lagi hujan deras trus ada petir nyamber-nyamber, ya disini lah tempat petirnya bersarang.
seandainya waktu itu saya dikasi kesempatan menyaksikan semuanya.
tapi keadaannya ya gitu, jalanan becek, jembatannya patah dan hujan deras turun.
gak bisa kemana-mana, yah, kami gak jadi pergi dan yg paling ‘menyenangkan’ adalah kami pun gak bisa pulang :p
keterpaksaan yang menyenangkan harus tinggal disitu satu malam lagi walaupun harus bolos ngantor besoknya :)
akhirnya malam itu kami tidur dengan rasa antara cinta dan benci..
hahahaha
maksudnya ya gitulah..
tapi semuanya berjalan lancar, walaupun tetap gak puas karena belum sempat ikut berburu babi hutan (kalau disini namanya gondit)
padahal itu saat-saat yang paling dinantikan.
tapi gak apalah, mungkin besok-besok kami harus datang kunjungan ke daerah ini lagi.
:D

Rabu, 22 Agustus 2012
jam 11 AM  kami berangkat dari kampung PL menuju rumah kami masing-masing.
tapi jalan yang kami lalui sudah lebih bagus, karena hari ini belum ada hujan dan mataharinya sedang terik-teriknya.
perjalanan satu jam lebih sedikit, kami udah nyampe di rumah masing-masing.
lelah..

sekarang udah seminggu dari perjalanan itu.
tapi saya masih ingat jelas semua yang kami jalani disana.
membuat saya semakin banyak bersyukur atas semua nikmat Tuhan yang berlimpah dalam kehidupan saya.
bahkan lebih sering saya keluhkan daripada saya syukuri.
tapi melihat kehidupan disana bikin saya banyak belajar, ternyata Tuhan itu kasih kepada saya dan kepada orang-orang disana.
karena ternyata, walaupun menurut pandangan saya hidup disana itu pahit, tapi gak menurut mereka.
karena saya masih mendapati senyum anak-anak yg girang bermain di panas nya matahari dan senyum malu-malu seorang ibu yang kami dapati dengan tidak sengaja sedang mencuci pakaian kumalnya di pinggir kanal.
mereka sudah tau caranya mengucap syukur dan menikmati hidup yang mereka punya.

hari ini,
Pulau Burung, Senin/27 Agustus 2012, saya menulis ini di sela-sela pekerjaan kantor saya,
saya merindukan tempat itu.


11 comments:

  1. dan pada hari ini saya mendapat panggilan kerja di tempat yg mbak ceritakan. belum terbayangkan.

    ReplyDelete
  2. Wah... halo.. salam kenal :)
    Sekarang masih di Pulau Burung kah? Atau sudah kapok trus kabur?
    Saya baru baca komen nya setelah lama ga buka blog :)

    ReplyDelete
  3. dan sama dengan status mas dimas lazuardy di atas, saya mendapat panggilan kerja di tempat yg mbak ceritakan.

    bimbang, apakah di ambil atau di tolak..??

    biaya hidup disana gimana sih mbak ??

    ReplyDelete
    Replies
    1. walah... saya jarang sekali buka blog mas...
      biaya hidup kalau saya bilang malah murah banget mas, apalagi kalo masnya tipe orang yang ga addict sama mall dan bioskop, krna disini ga ada apa2..
      hehehehe

      masnya jadi ambil job ini? atau sudah betah malah yaa :)

      Delete
  4. Dan saya juga sama seperti abang2 di atas. Bakalan terdampar di pulau burung :D
    Kira2 jaringan di sana gimana ya kak ? Khususnya sekitaran industri . Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah jadi kerja disana Mas? Saya juga dapat panggilan disana.

      Boleh share Mas rasanya kerja disana?

      Delete
    2. Saya jadi kerja di pulau burung mbak.
      Kalau buat yg cari pengalaman, menurut saya okelah. Kalo yang niat nabung , disini pas banget. Soalnya disini emang gak ada tempet maen yg buang uang.untuk masalah koneksi lumayan lah, sudah ada 3g. Listrik 24 jam .
      sejauh ini saya rasa cukup nyaman lah kerja di sini.

      Delete
    3. Kira2 biaya hidup disana brapa ya mas? Sperti makan gtu.. soapnya saya jga dpat panggilan kesana

      Delete
    4. Kalo untuk makan, biasanya anak2 di sini catering sekitar 500ribuan perbulannya. Kalo untuk total menurut saya maximal 1.5 juta untuk belanja keperluan semua selama 1 bulan.

      Delete
    5. Jaringannya hanya Telkomsel yang paling bagus sinyalnya. Biaya hidup bisa standart.
      Kangen banget dah Pulau Burung apalagi di KMO9, tantangannya luar biasa :
      - Airnya coklat
      - Listriknya di Mess nyala pukul 17.00 s/d 07.00 kalau gensetnya ga bermasalah
      - Tanahnya gambut, gak pernah liat batu kali
      - Binatang buasnya hanya Buaya dan Cobra

      Delete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete